Dimensi Kematian part 2
Obin segera menghubungi ambulans dan polisi.
Linda benar-benar sudah meninggal, sebelum menghembuskan nafasnya, dia sempat menuliskan B 124 FA di jalanan dengan darahnya.
Polisi langsung mengorek keterangan dari petani tersebut.
Linda juga menuliskan angka 124, ini merujuk ke mobil Rafa. Tapi polisi sudah memastikan, bahwa mobil Rafa sama sekali tak beranjak dari kantor polisi sejak seminggu yang lalu.
Lalu siapa yang menabrak Linda? bagaimana mungkin ada dua mobil dengan merk dan model yang sama mempunyai nomor polisi yang sama. Itu tidak mungkin. Pasti ada sesuatu yang tidak beres di balik semua ini.
Sebuah note yang berisi alamat email dan password.
"Orang yang sering memegang handphone Rafa mungkin akan tau password dari email Rafa yang di gunakan untuk akun facebook-nya. Maka dia bisa dengan mudah membuka facebook Rafa dengan me-reset password melalui email." Lanjut Raito.
Raito mengelus dagunya dan menganggukkan kepalanya.
Menghampiri komputer cerdas yang ada di atas meja.
Raito membuka email Rafa, begitu banyak inbox, dan sebagian besar adalah notifikasi dari facebook.
Raito meraih handphone itu.
Sebuah foto yang di hide, foto Rafa dan seorang perempuan, tapi bukan Linda.
Dalam foto tersebut mereka terlihat mesra, seperti ada hubungan istimewa antara keduanya.
Raito menyerahkan handphone itu kembali ke Obin sementara dia kembali duduk di depan komputernya.
Entah apa yang dilakukan Raito dengan mesin canggih itu, hingga akhirnya dia menemukan suatu petunjuk.
Obin mengulurkan tangannya yang memegang handphone Rafa. Raito segera menyambutnya.
Itu artinya, selain membuat catatan di Personal Diary-nya Rafa juga menghubungi seseorang untuk meminta bantuan.
Raito sudah berusaha menghubungi nomer itu tapi ternyata sudah tidak aktif.
Ibu Sinta segera membuka pintu rumahnya.
Ibu Sinta mempersilahkan tamunya itu untuk duduk, sementara dia ke belakang untuk mengambil minuman.
Ada pandangan yang tak senang di matanya.
Mira segera mengalihkan pandangannya dan tersenyum ramah ke arah Bu Sinta.
Ibu Sinta adalah ibunya Rafa, sedangkan Mira adalah mantan kekasih Rafa yang memang tetap berhubungan baik dengan Rafa dan keluarganya.
"Mobil Rafa sudah di bawa pulang rupanya." Gumam Raito saat melihat mobil Honda CRV bertengger di halaman depan rumah mewah itu.
Saat akan menuju pintu masuk, Raito berpapasan dengan seorang wanita yang baru saja keluar.
Raito menatap lekat wanita itu, sepertinya dia pernah melihat wanita itu, tapi entah di mana. Wanita itu tersenyum Ramah kemudian masuk ke dalam mobil yang ada di halaman. Sebuah klakson menandai kepergiannya.
Raito masih mengamati laju mobil tersebut.
Dia seolah menemukan petunjuk baru. Wanita dalam foto itu, pesan di handphone Rafa dan mobil Mira.
Begitu memasuki pagar rumahnya, Mira terkejut melihat ada polisi di rumahnya.
Jantung Mira berdetak kencang, tapi dia berusaha tenang.
Membawa sebuah plat mobil palsu. Mira tak bisa lagi mengelak.
Akhirnya dia mengakui semuanya.
Sementara arwah Rafa kini sudah tenang di alamnya.