Follow

Rabu, 15 November 2017

The Sun Drop - Karya Lindsay 'Lov

Siang ini lalu lintas jalanan yang biasa kulewati tidak begitu macat. Itulah sebabnya aku bisa mencapai rumah bercat hijau pastel itu hanya dalam waktu sekitar lima belas menit. Biasanya aku harus bersusah payah membelah kemacetan hingga lebih setengah jam. Makanya kenyamanan ini membuat hatiku riang. Setelah memarkirkan pajeroku di tepi jalan, dengan langkah ringan aku memasuki pekarangan rumah yang mungil dan asri tersebut. beberapa saat setelah memencet bel, seraut wajah cantik muncul dari balik pintu. Luyla. Gadis berusia dua puluh tahun yang belakangan ini mulai mengisi dunia nyata dan mimpiku.

“Hai…” sapanya ceria, ramah menyambutku. Bibirnya yang dipoles lipstik merah tersenyum manis. Dengan gaun baby doll putih bermotif polkadot hitam kecil-kecil di atas lutut, dengan potongan leher yang rendah, dan rambut emasnya yang dibiarkan terjatuh menyentuh bahunya yang putih mulus, membuat gadis itu tampak bagai malaikat yang paling manis.

“Berangkat sekarang?” tanyanya seraya melambaikan tangan tepat di depan wajahku. Aku tersentak dan menyeringai menyadari keterpesonaanku yang tampaknya semakin sering terjadi.

“Tentu saja, manis.” Jawabku mengulurkan tangan. Gadis manis bernama Luyla itu segera menyusupkan tangannya kedalam lenganku. Dan kami pun melangkah bergandengan seperti layaknya sepasang kekasih.

“Mr. Cendrick Romanovich…” gumam Luyla beberapa saat setelah kami berada di dalam mobil. Sambil memegang kemudi, aku melirik gadis yang duduk di sebelahku itu sedang mempelajari undangan pameran dari salah seorang pria kaya yang kuterima dua hari yang lalu.

“Aku tidak tahu kalau pria ini akhirnya memiliki harta yang benar-benar legal dan berani memamerkannya.” Lanjut Luyla dalam gumamannya. “Setahuku dia hanyalah seorang pencuri.”

“Hm..!” tegurku dengan berdehem. Gadis itu menoleh dan tersenyum malu atas kata-katanya yang kurang baik. Tetapi dapat dimaklumi juga mengapa Luyla tampak tidak menyukai Cendrick Romanovich. Pria itu pernah menjalin kerja sama dengan orang tua Luyla dan menghianati mereka. Cendrick menggelapkan uang perusahaan hingga membuat orang tua Luyla membayar pinjaman bank dengan menjual segala-galanya. Kebangkrutan yang tiba-tiba membuat Mr. Nickoley,ayah Luyla mendapat serangan jantung dan meninggal dunia. Lalu sekonyong-konyong Cendrick muncul kembali tanpa rasa bersalah. Mencoba mengembalikan semua yang sudah diambilnya namun tidak mampu mengembalikan nyawa ayahnya. Hal itulah yang membuat Luyla sangat membenci pria tua itu.

“Lihat, dia punya mutiara, zambrud, berlian, dan batu-batu berharga mahal lainnya. Ada yang masih utuh, ada juga yang sudah dibentuk menjadi perhiasan. Semuanya dibelinya dari rumah lelang di seluruh dunia. Sah dan bersertifikat.” Ucap Luyla membaca keterangan yang tertera pada undangan.

“Mungkin dia benar-benar sudah tobat.” Gumamku sekenanya.

“Tobat? Cendrick?” Luyla tertawa meringis seraya menggeleng-gelengkan kepala tanda tak percaya. Aku hanya angkat bahu dan berusaha berpikir positif. Beberapa menit kemudian, aku sudah memasuki areal parkir rumah besar milik Mr. Romanovich. Awalnya aku berpikir pasti aku akan mendapat kesulitan untuk mendapatkan tempat parkir. Tetapi ternyata hanya ada beberapa buah mobil saja yang terparkir di pekarangan yang sangat luas itu. Hal itu membuatku heran. Sama halnya dengan Luyla. Gadis itu menoleh ke arahku.

“Apa kita kecepatan datang atau bagaimana?” tanyanya yang langsung kusambut dengan angkat bahu.

“Entahlah. Ayo kita masuk.” Ajakku seraya menggandeng lengan Luyla. Begitu sampai di pintu utama, kami segera disambut oleh pelayan penjaga pintu. Setelah menunjukkan kartu undangan, pelayan tersebut mengangguk dan langsung mengantarkan kami ke ruang utama, dimana seharusnya pesta pameran berlangsung.

“Sepi sekali untuk rumah yang sedang mengadakan pameran.” bisik Luyla di telingaku. Aku mengangguk. Setelah melewati koridor, kami pun sampai di ruang utama. Disana aku melihat beberapa penjaga, pelayan, dan seorang wanita cantik yang menurut dugaanku adalah istri Mr. Romanovich.

“Selamat datang Mr. Rulin. Saya Sergey Tolstoy, juru bicara Mr. Romanovich.” Seorang pria lain, yang mengenakan stelan jas resmi, menyambut dengan ramah seraya mengulurkan tangannya untuk bersalaman denganku dan juga Luyla. Tetapi stelan tersebut tidak dapat menyimpan kabut aneh yang sepertinya sedang terjadi. Dari forum wajahnya sudah dapat terlihat. Dan itu berhubungan dengan betapa sepinya rumah besar tersebut.

“Apa yang terjadi Mr. Tolstoy? Dimana Mr. Romanovich dan orang-orang?” tanyaku yang sudah penasaran. Aku yakin, Luyla yang berada disisiku juga pasti ingin tahu apa yang telah sedang terjadi.

Dan benar saja. Mendapat pertanyaan tersebut, membuat roman muka juru bicara itu berubah keruh. “Saya kuatir pameran tidak jadi dilaksanakan, Mr. Rulin. Mr. R telah meminta saya untuk menelepon semua undangan dan meminta maaf karena acara hari ini batal. Namun saya menyisakan anda, satu-satunya tamu yang saya harapkan datang untuk menyelidiki apa sebenarnya yang telah terjadi disini.”

“Mr. R?”

“Hm…kami di sini menyebur Mr. Romanovich dengan sebutan R, Mr. Rulin.”

“Oh, begitu. Baiklah, memangnya apa yang telah terjadi?” tanyaku lagi.

“Sun Drop, salah satu berlian langka milik Mr. Romanovich hilang pagi ini. Hal itu membuatnya gusar dan marah. Ia sekarang hanya berkurung diri di ruang kerjanya dan tidak mau bicara dengan siapapun.”

“Sun Drop?”terdengar suara Luyla seraya memperhatikan kembali lembaran undangan kami.

“Tidak ada tertera di dalam undangan itu kalau Mr. Romanovich akan memamerkan berlian tersebut, nona. Karena memang tidak akan dilakukannya. Berlian itu adalah satu-satunya berlian yang paling berharga dan sengaja tidak ia pamerkan karena ingin melindunginya dari para pencuri berlian. Tetapi ternyata tadi pagi, berlian itu sudah tidak ada di brankas penyimpanannya. Saya ingin anda menyelidiki siapa kira-kira yang mengambil berlian tersebut dan bagaimana caranya mengingat semua ruangan ini tertutup dan terkunci rapat.”

Ternyata Mr. Tolstoy tahu benar dengan siapa ia sedang berbicara. Awalnya aku sempat bingung kenapa hanya aku yang tidak ditelepon sehubungan pembatalan pameran perhiasan Mr. Romanovich. Tetapi ternyata ia tahu kalau aku adalah seorang detektif.

“Bagaimana, Mr. Rulin, apakah anda bersedia menyelidiki kasus ini?” tanya Mr. Tolstoy agak mendesak.

Aku melirik Luyla, meminta pendapatnya. Gadis itu mengangguk. Selanjutnya, akupun meminta segala keterangan mengenai Sun Drop, dimana disimpan, dan siapa saja yang menjaganya selama ini.

Sun Drop adalah berlian berwarna kuning yang ditemukan di Afrika Selatan sekitar dua tahun yang lalu. Berlian yang disebut juga sebagai tetesan matahari itu berbentuk pear sebesar 110,3 karat serta dipercaya sebagai berlian terbesar yang pernah dilelang. Nilainya mencapai US$10,9 juta atau sekitar Rp.98 miliar. Dan mendapat sertifikasi dari ahli permata. Sayangnya, yang berhasil menawar paling tinggi terhadap berlian itu adalah seseorang melalui telepon dan meminta agar namanya dirahasiakan. Jadi, apakah orang tersebut adalah Mr. Cendrick Romanovich? Pikirku sambil mengamati photo berlian berwarna kuning yang sangat indah tersebut.

Sementara aku mengikuti Mr. Tolstoy menuju ruang penyimpanan, Luyla kubiarkan mengobrol dengan Natalya Romanovich, istri Cendrick.

“Jelaskan cara kerja kotak penyimpanan ini.” Ucapku saat juru bicara itu memperlihatkan kepadaku sebuah kotak penyimpanan yang tampak sangat canggih.

“Kotak ini terbuat dari baja sepuluh lapis. Untuk membukanya diperlukan sidik jari Mr. R, lalu sersor kornea mata disebelah kanannya dan memasukkan dua belas digit nomor pin yang hanya diketahui oleh Mr. R sendiri.” Jelas juru bicara tersebut seraya memperlihatkan komponen-komponen yang dimaksudnya. Saat itu, kotak memang dalam keadaan terbuka. Di dalam tengahnya terdapat sebuah bantal beledru berwarna hitam dan sebuah tatakan kecil terbuat dari perak yang sedianya tempat Sun Drop diletakkan. Aku memperhatikan dengan seksama. Dan mencatat apa yang kuanggap penting di dalam benakku. Lalu aku juga memperhatikan ruang penyimpanan tersebut dari setiap sudut dan memperkirakan cara kerja seorang pencuri hingga dapat masuk. Ruangan itu sendiri ditutup dengan pintu kuningan yang tebal dan dialiri listrik. Untuk membukanya,memerlukan dua buah kunci yang dimasukkan berbarengan dari dua orang. Yaitu Mr. R dan Mr. Leonid, seorang penjaga utama yang sudah menjadi orang kepercayaan Mr. R selama hampir lima belas tahun.

Selama beberapa saat aku memperhatikan ruangan tersebut. Tiap sudut dan dinding, juga celah-celah yang memungkinkan untuk dijadikan jalan masuk. Aku bahkan melihat keseluruh pintu masuk rumah besar tersebut, atap dan jendela. Semua tampak utuh, tidak ada tanda-tanda habis dibongkar. Dan lagi, kejadiannya terjadi sekitar jam delapan pagi sampai jam dua belas siang. Siapa sebenarnya pencuri yang nekat itu?

Aku mulai menyelidiki tiga penjaga rumah tersebut, lima orang pelayan, dan seluruh isi rumah itu termasuk Istri, seorang anak laki-laki, dan seorang adik perempuan. Kebanyakan dari mereka ternyata tidak menyukai Mr. Romanovich yang memiliki sifat pemarah,keras, dan kejam. Namun aku mendapat empat nama yang paling memiliki motif untuk mencuri berlian tersebut.

1. Mrs. Natalya Romanovich – istri. Sudah lama orang mendengar desas desus kalau wanita itu kerap mendapat perlakuan kasar dan bahkan kdrt dari suaminya.

2. Nikolai Romanovich – anak. Yang ternyata bukanlah anak kandung Mr. Romanovich.

3. Mr. Leonid – penjaga utama. Pernah menjalin hubungan dengan Natalya Romanovich.

4. Mikhail Ivanov – penjaga kedua. Mr. Romanovich pernah menjebloskan kedua orang tuanya ke penjara.

Namun, suka atau tidak suka, Luyla sendiri juga memiliki motif besar untuk mencuri Sun Drop! Tetapi tentu saja aku tidak mengatakan hal tersebut kepadanya. Dan selain dari lima kemungkinan tersebut, aku juga tidak melewatkan kemungkinan kalau ini adalah penipuan ansuransi. Saat mempertanyakan sertifikat ansuransi, juru sita malah membuatku terkejut.

“Sun Drop tidak di ansuransikan, Mr. Rulin.” Jawabnya.
Aku sempat mengerutkan kening, memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang paling masuk akal. Yang benar saja berlian semahal dan selangka itu tidak di ansuransikan? Artinya Mr. Romanovich sangat mempercayai sistem keamanan di dalam rumahnya. Sayangnya, aku tidak bisa bicara dengan si pemilik berlian tersebut. Tetapi dari pintu kaca, aku dapat melihat Mr. Romanovich tampak sedang terduduk termagu di kursi kerjanya. Pria tua itu tampak terpukul dan kecewa.

“Alexey…” terdengar suara Luyla di belakangku. Aku menoleh dan gadis itu tersenyum, “menurut Natalya, sejak pagi, ada beberapa orang yang datang ke rumah ini. Jasa catering, event organizer, polisi, dan wartawan.”

Aku mengangguk. Dari semua masukan yang kuperoleh, dan tempat kejadian perkara, akhirnya aku dapat menyimpulkan satu hal.

“Berlian itu diambil hanya dengan memakai selembar kertas.” Ucapku membuat Luyla, Mr. Tolstoy, dan Natalya Romanovich menoleh kaget. Lalu menatapku tak percaya.

“Se…selembar kertas?” tanya Mr. Tolstay tak mengerti. “Bagaimana caranya?”

………

Well, guys….benarkah Sun Drop diambil dengan memakai selembar kertas? Seperti pertanyaan Mr. Tolstoy, bagaimana caranya? Dan siapakah yang mengambilnya? Silahkan yang punya jiwa Sinici Kuda menjawabnya. Atau mungkin aku, Alexey Rulin, salah??....(hehe..)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar